www.ceritaku7787.blogspot.com

Web Informasi Pendidikan, Hiburan, dan Informasi Teknologi www.ceritaku7787.blogspot.com.

www.ceritaku7787.blogspot.com

Web Informasi Pendidikan, Hiburan, dan Informasi Teknologi www.ceritaku7787.blogspot.com.

www.ceritaku7787.blogspot.com

Web Informasi Pendidikan, Hiburan, dan Informasi Teknologi www.ceritaku7787.blogspot.com.

www.ceritaku7787.blogspot.com

Web Informasi Pendidikan, Hiburan, dan Informasi Teknologi www.ceritaku7787.blogspot.com.

www.ceritaku7787.blogspot.com

Web Informasi Pendidikan, Hiburan, dan Informasi Teknologi www.ceritaku7787.blogspot.com.

Showing posts with label Honorer. Show all posts
Showing posts with label Honorer. Show all posts

Friday, August 14, 2015

Dukungan Kemendikbud dalam Penerapan Empat Strategi Wajib Belajar 12 Tahun

Salam CeritaKu, Mana CeritaMu

Sahabat CeritaKu yang selalu berbahagia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam mendukung penerapan Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun, menerapkan empat strategi dengan mengajak peran serta pemerintah daerah. Strategi pertama, mengajak peran serta pemerintah daerah dalam mewujudkan pendirian sekolah menengah di setiap kecamatan yang belum memiliki SMA atau SMK.


“Saat ini masih ada sekitar 900 kecamatan masih belum memiliki SMA atau SMK. Ini menjadi kendala di dalam menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak di setiap kecamatan,” demikian disampaikan Sekretaris Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Thamrin Kasman dalam acara diskusi pendidikan yang diselenggarakan oleh ACDP Indonesia, di kantor Kemendikbud, Rabu (12/08/2015).

Strategi pertama ini, Thamrin mengatakan, akan melakukan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah dalam penyedian lahan untuk pembangunan SMA atau SMK di kecamatan yang masih belum memiliki fasilitas pendidikan menengah. “Untuk membangun gedung baru SMA atau SMK masih membutuhkan lahan sekitar 12 juta meter persegi,” ujar Thamrin.

Strategi kedua, Thamrin mengatakan, Kemendikbud menjadikan SMA atau SMK sebagai program pendidikan wajib diambil bagi siswa dan siswi setelah lulus dari jenjang pendidikan SMP. Dahulu, kata dia, SMA atau SMK hanya sebagai pilihan bagi para siswa untuk melanjutkan, atau tidak melanjutkan. “Siswa bisa memilih untuk tidak melanjutkan ke jenjang SMA dan bekerja, namun saat ini untuk melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK sudah diwajibkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah memberikan bekal kepada anak-anak untuk bisa bersaing di dalam masyarakat dunia,” jelas Thamrin.

Menurut Thamrin yang paling menarik adalah strategi ketiga. Pada strategi ini para siswa dan siswi diberikan pandangan bahwa melanjutkan jenjang pendidikan akan menjadi pengalaman yang menarik. Sekolah akan diminta mengadakan acara khusus merayakan kelulusan siswa. “ Pemerintah akan meminta sekolah untuk melakukan perayaan kelulusan. Ini bisa memicu anak-anak untuk bisa bersemangat dalam menyelesaikan pendidikannya sampai selesai, dan tidak putus di tengah jalan,” tutur Thamrin.

Strategi terakhir sebagai upaya mendukung para siswa dan siswi meneruskan pendidikannya sampai tamat pendidikan 12 tahun, pemerintah memberikan bantuan biaya operasional seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Biaya bantuan ini sebagai upaya menjamin tidak adanya lagi pungutan-pungutan di sekolah, sehingga anak-anak Indonesia bisa bersekolah,” ucap Thamrin.

“Bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu, pemerintah menyediakan Kartu Indonesia Pintar (KIP). KIP ini bisa membantu siswa dan siswi dalam perjalanan mereka dari rumah menuju sekolah, atau membantu kelengkapan siswa selama sekolah,” jelas Thamrin.(Seno Hartono)

Sumber Artikel : www.kemdikbud.go.id

Friday, July 24, 2015

Mendikbud Canangkan Program Penumbuhan Budi Pekerti


Salam CeritaKu, Mana CeritaMu

Sahabat CeritaKu yang selalu berbahagia. Jelang memasuki tahun pelajaran baru 2015-2016 yang siap dilaksanakan pada hari Senin 27 Juli 2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mencanangkan secara resmi Program Penumbuhan Budi Pekerti (PBP). PBP adalah pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah, yang dimulai sejak masa orientasi peserta didik baru sampai dengan kelulusan, dari jenjang Sekolah Dasar (SD), sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), dan sekolah pada jalur pendidikan khusus.


“Implementasi gerakan penumbuhan budi pekerti adalah upaya untuk menjadikan sekolah sebagai taman untuk menumbuhkan karakter positif bagi para peserta didik,” ujar Mendikbud Anies Baswedan pada jumpa pers di kantor Kemendikbud, Jumat (24/07/2015).

Mendikbud mengatakan PBP akan fokus dilakukan melalui kegiatan nonkurikuler pada seluruh jenjang pendidikan yang disesuaikan dengan tahapan usia perkembangan peserta didik. Pada pelaksanaannya akan bersifat kontekstual atau disesuaikan dengan muatan lokal daerah. 

“Penumbuhan karakter dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler. Kali ini akan dilaksanakan fokus melalui jalur nonkurikuler yang biasanya kurang dapat perhatian, padahal memiliki efek besar dalam belajar mengajar,” jelas Mendikbud.

Penerapan PBP pada jenjang SMP, SMA/SMK, dan sekolah pendidikan khusus dilaksanakan melalui kemandirian peserta didik, seperti membiasakan keteraturan dan pengulangan yang dimulai sejak dari masa orientasi peserta didik baru, proses kegiatan ekstrakurikuler, intrakurikuler, sampai dengan kelulusan. Sedangkan pada jenjang SD, metode pelaksanaan berupa mengamati dan meniru perilaku positif guru dan kepala sekolah sebagai contoh langsung dalam membiasakan keteraturan dan pengulangan (konsisten). 


“Alur penerapan PBP akan diterapkan pada tahap diajarkan, dibiasakan, dilatih secara konsisten, kemudian akan menjadi kebiasaan, sehingga akan terbentuk karakter, dan akhirnya menjadi budaya dalam setiap perilaku anak-anak,” tutur Mendikbud.

Lingkup kegiatan PBP dibagi menjadi tujuh, yaitu menumbuhkembangkan nilai moral dan spiritual, menumbuhkembangkan nilai kebangsaan dan kebhinekaan, mengembangkan interaksi positif antar peserta didik, merawat diri dan lingkungan sekolah. Selanjutnya mengembangkan potensi diri peserta didik secara untuk, serta pelibatan orang tua dan masyarakat di sekolah. (Seno Hartono)

Demikianlah postingan saya tentang Mendikbud Canangkan Program Penumbuhan Budi Pekerti semoga bisa bermanfaat untuk rekan-rekan semua. Tolong tinggalkan komentar dari rekan-rekan guna perkembangan blog http://ceritaku7787.blogspot.com untuk yang akan datang. Terima kasih ... :)

Sumber Artikel : http://kemdikbud.go.id/

Saturday, July 11, 2015

50.462 Guru Non PNS Sudah Terima Tunjangan Profesi

Salam CeritaKu, Mana CeritaMu

Sahabat CeritaKu yang selalu berbahagia. Alhamdulillah puji syukur apa yang sudah menjadi hak rekan-rekan Guru Non PNS sudah di terima walaupun masih ada yang belum. Tapi janganlah selalu kita bersedih akan semua itu, mari kita ambil hikmah di balik itu semua. Toh kalau sudah menjadi rezeki dan hak kita tidak akan tertukar. Berikut berita yang berhasil Admin CeritaKu kutip dari www.jpnn.com.

JAKARTA - Pencairan Tunjangan profesi guru (TPG) guru Non PNS untuk April-Juni tahun ini dipercepat. Awalnya, pencairan TPG guru Non PNS dijadwalkan pada 9-14 Juli. Namun, dana itu ternyata sudah disalurkan untuk 50.462 guru pada 30 Juni lalu.


Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata mengatakan, ada dua mekanisme pencairan TPG. Untuk guru pendidikan dasar langsung masuk ke rekening.

Sementara, untuk guru pendidikan menengah melalui bank penampung. “Dua-duanya sudah masuk ke rekening guru,” kata Sumarna pada JPNN, Sabtu (11/7).

Sumarna mengatakan, bank penampung adalah bank yang diseleksi oleh pemerintah untuk menyalurkan TPG. Dia menyebutkan, bank tersebut adalah BRI, BNI, dan Bank Mandiri.

“Uang dari KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) langsung masuk ke bank penampung. Kemudian, dari bank penampung disalurkan ke rekening pribadi guru,” tambah Sumarna.

Dia menambahkan, guru Non PNS yang belum menerima TPG bisa disebabkan beberapa hal. Pertama, karena rekeningnya mati akibat saldo tabungan kurang dari Rp 50 ribu. Kedua, disebabkan karena proses transfer melalui sistem RTGS yang butuh waktu beberapa hari.

Adapun untuk penyaluran TPG guru PNS daerah disalurkan melalui pemerintah daerah. Jumlah guru PNSD yang mendapatkan TPG sebanyak 178.291 orang. (esy/jpnn)

Demikianlah postingan saya tentang 50.462 Guru Non PNS Sudah Terima Tunjangan Profesi semoga bisa bermanfaat untuk rekan-rekan semua. Tolong tinggalkan komentar dari rekan-rekan guna perkembangan blog http://ceritaku7787.blogspot.com untuk yang akan datang. Terima kasih ... :)

Sumber Artikel : www.jpnn.com